THE BASIC PRINCIPLES OF CERPEN FIKSI

The Basic Principles Of Cerpen Fiksi

The Basic Principles Of Cerpen Fiksi

Blog Article

Kemudian aku pergi ke kebun sambil tersenyum lebar. Aku lapar. Aku melihat pohon apel yang besar di kebun dan berlari menuju pohon itu untuk makan apel.

karena merasa tersaingi, penyihir jahat itu dengan teganya melakukan sihir kepada anak itu, efek dari sihir itu membuat badan anak tersebut badannya penuh luka dengan bau yang sangat menyengat dan akhirnya tidak ada seorang pun yang mau mendekat kepadanya.

Dia menjawab bahwa ibunya selalu mengajarinya untuk melepas sepatu sebelum masuk ke dalam ruangan. Kami semua tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Dalam sebuah cerita fiksi, terdapat unsur-unsur yang membangun ceritanya yang meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Seketika si pahlawan kesiangan menghapus jejak malingnya di seluruh tautan Google- tulisannya satu-satu di get down, khawatirnya si malaikat jengkel memanggil temannya, si malaikat pencabut nyawa. 

Bangkai tubuh Kala Rau yang dibuang ke bumi berubah menjadi kentungan atau lesung. Sedangkan kepala Kala Rau yang terpisah dari badannya melayang-layang di angkasa. Kepala itu belum menjadi bangkai karena sempat meminum tirta amerta. Air yang diminumnya baru sampai kerongkongan. Oleh sebab itu, kepala Kala Rau masih tetap hidup.

Setelah makan malam, ayah dan ibu bertanya kepadaku bagaimana hari pertamaku sekolah berlangsung. Aku bercerita kepada mereka bahwa aku dan siswa-siswa lainnya salah masuk kelas.

Di atas adalah contoh cerpen singkat dan cerita pendek singkat mengenai anak angsa atau bebek yang sedang mencari induknya. Menarik bukan contoh cerita pendeknya?

Sebenarnya ucapan Kelinci tadi hanya siasat saja, agar ia dapat melepaskan diri dari getah itu. Ketika Serigala melemparkannya ke duri, ia segera melompat dan melompat, lalu berlari jauh, masuk lubang untuk menemui ibunya kembali. 

Sebab kabar Abu Nawas yang mau terbang sangat heboh, berita ini pun sampai ke telinga Baginda Raja. Baginda kemudian memerintahkan rakyatnya untuk berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan Abu Nawas yang mau terbang, jika ia tidak berhasil maka Abu akan dihukum karena berbohong.

“Aku senang seperti ini. Getah ini tidak menyakitiku. Aku akan merasa sakit jika kau lemparkan aku ke atas duri itu,” kata Kelinci Kecil sambil matanya mengerling ke arah duri pagar. 

Pada abad ke-18, di tengah periode revolusi dan perubahan, ada seorang arkeolog berani bernama Amelia. Dia mendengar cerita tentang sebuah artefak legendaris yang diyakini memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Artefak ini disebut “Batu Terakhir.”

Suatu hari, saat Inaq Lembain akan menumbuk padi, ditaruhlah anakknya di atas sebuah batu ceper disebut juga dengan batu golog Cerita Fiksi dekat dengan tempatnya bekerja. Inaq berkata: "Tunggulah disini nak, jangan kemana-mana!"

Tulislah beberapa judul cerita yang menurut kamu sesuai dengan isi cerita yang akan kamu tulis nanti.

Report this page